Jual Masker Mahal Selama 1 Bulan eCommerce Bertindak Lambat

/ Saturday, March 28, 2020 /
Windu Aji Prasetyo - Pada wabah COVID-19 ini banyak barang-barang yang diburu oleh masyarakat ada sandang untuk mereka stok ketika terjadi lockdown, barang medis dan kesehatan. Tapi pada saat postingan ini dibuat bulan Maret 2020 Indonesia belum memilih untuk lockdown ya. Kia tarik dari bulan Maret ke bulan Januari akhir yaitu ketika COVID-19 atau pada bulan itu nama virusnya masih Virus Corona Wuhan 2019 / Novel Corona / SARS-Cov-2 mewabah di kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina belum ke nagara-negara lainnya. Beberapa orang yang berkompeten atau ahli dibidang kedokteran dan kesehatan memberikan rekomendasi untuk menggunakan masker dan handsanitiser atau lebih bagus lagi cuci tangan menggunakan sabun. Banyak yang berbondong-bondong membeli baik online maupun offline di Cina.

Saya ketika itu pada akhir Januari 2020 sudah mencari yang namanya masker bedan untuk ancang-ancang bilamana COVID-19 masuk ke Indonesia (pada bulan Januari belum di Indonesia). Saya cek secara online di marketplace seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Lazada, bahkan marketplace yang belum saya gunakan atau instal di smartphone yaitu JD.id juga saya gunakan. Diantara marketplace tersebut banyak juga yang sudah mencari masker bedah tersebut. Awalnya yang saya cari i itu adalah Masker Sensi Duckbill karena desain maskernya itu bagus dan berbeda dari masker bedah. Namun harganya sudah berubah jauh dibandingkan sebelumnya. Ada memang yang murah, tapi itu hanya pedagang-pedagang yang sudah lama tidak aktif. Beberapa kasus yang saya temui.
  • Harga murah karena pedaganggnya tidak aktif lagi
  • Harga murah tapi ketika sudah dimasukan keranjang barangnya diarsipkan atau dihapus
  • Harga murah tapi ketika sudah bayar dibatalkan sepihak oleh pedagang
  • Harga murah tapi tidak dikirim-kirim
  • Harga murah tapi yang dikirim tidak seusi jumlahnya
Beberapa memang tidak dialami hanya poin 1 sampai 4 yang  saya rasakan. Tapi itu membuat jengkel dan bahkan saya bertanya-tanya apa marketplace tidak tahu tentang yang terjadi diekosistemnya atau memang acuh? Karena saya memantau ini bukan hanya 1 hari bahkan 1 Bulan tidak ada reaksi oleh marketplace. Setidaknya mereka sudah melakukan suspend kepada penjual-penjual yang menaikan harga yang tidak wajar. Pikir saja harga masker 1 kotak sis 50 masker yang biasa dijual 20-45rb malah dijual 150rb - 350rb apakah itu normal? (Ya itu normal karena permintaan banyak). GILA. Mereka yang punya platform mereka bisa buat aturan dan kebijakan. Kenapa mereka diam atau acuh?

Seperti yang saya katakan, saya memantaunya selama 1 Bulan. Ternyata ada artikel di beberapa portal berita online (23-25 Maret 2020) bahwa ecommerce bertindak kepada penjual yang menaikan harga masker, hand sanitaiser, dan barang yang dibutuhkan selama wabah COVID-19. Kalau bisa saya katakan. ITU TELAT!. Banyak yang telah merogoh kocek mahal untuk membelinya. Beli 4 box = mengeluarkan biaya 1 JUTA. Jika mereka menaikan harga masih normal sekiranya 50rb, sisa uang lainnya bisa digunakan untuk barang lain misalkan beli bahan untuk membuat Desinfektan atau membeli makanan. Memang itu sudah harus dilakukan oleh pemilik platform tapi kenapa harus lambat? Mereka ngapain aja sebelumnya? 

Oke, memang tidak perlu dipermasalahkan lagi. Ini mungkin menjadi catatan saya secara pribadi untuk rekan-rekan pelapak online di Indonesia. Mereka hanya mementingkan dirinya sendiri dan kantong mereka. Semoga para pelapak online yang memanfaatkan situasi ini untuk memperkaya diri bisa selamat dunia dan akhirat.

Referensi :
  1. Sumber 1 : Katadata.co.id
  2. Sumber 2 : Detik.com
  3. Sumber 3 : Republika.co.id
  4. Sumber 4 : Kompas.com
  5. Sumber 5 : Okezone.com

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © 2010 Ruang Lingkup Goresan Kehidupan Anak Bangsa, All rights reserved
Design by DZignine. Powered by Blogger