Windu Aji Prasetyo - Pernah kita mengingat suatu angka yang berkaitan dengan kejadian atau sesuatu hal yang terjadi? Contohnya seperti tanggal kelahiran, tanggal jadian, atau tanggal dimana seseorang yang populer meninggal. Angka 2019 dan 2020 akan menjadi angka yang begitu diingat oleh saya atau bahkan oleh masyarakat Dunia. Mengapa?
Pada peralihan 2019 dan 2020 kita tahu ada perayaan Tahun Baru dimana semua orang di Dunia merayakannya dengan waktunya masing-masing yang tidak mungkin kita bersamaan (karena jamnya saja berbeda). Dimalam pergantiian tahun cukup meriah dan langit beberapa masih diwarnai oleh kembang api. Kenapa saya bilang cukup, karena pada malam itu hujan turun cukup lebat, dan membuat saya mau tidak mau untuk tidur untuk melupakan perayaan itu.
Bencana Alam
Jatuhlah pagi hari ditanggal 1 Januari yang merupakan tanggal merah yang biasanya saya sudah membuat janji untuk pergi wisata air. Ternyata bukan saya yang mengunjungi wisata air malahan air wisata yang mengunjungi saya. Apa itu? Dampak dari hujan tersebut yaitu Banjir. Perumahan saya alhasil menjadi kolam renang coklat. Jika dijumpai air dengan warna coklat tersebut siapa yang mau berenang? (Ada aja kalau anak kecil).
Waktu berlalu dan setelah hari itu dan akhirnya beraktivitas seperti biasa dihari berikutnya di bulan yang sama terjadi Banjir lagi. Semua orang yang berpikir bahwa Banjir tahu tanggal merah ternyata Banjirnya datang di hari kerja. Memang kita tidak boleh meragukan keputusan Allah swt karena Dialah yang Maha Pemberi.
Benda Asing
Lanjut kedalam intu dari tulisan blog ini sebenarnya adalah membahas mengenai kejadian setelah Banjir tersebut, Terjadi fenomena Dunia dimana telah tercipta virus baru yang penyebarannya berada di China, Provinsi Hubei tepatnya kota Wuhan. Beberapa sumber mengatakan bahwa penyebaran virus pertama kali pada tanggal 17 November 2019. Dugaan awal mengatakan bahwa virus ini bersumber dari pasar seafood Wuhan dan penyebarannya hanya orang yang kontak dengan hewan di pasar itu, makanya virus ini disebut Virus Corona Wuhan. Virus ini satu family dengan virus SARS dan MERS diaman memiliki gejala klinis yang hampir sama
Gejala Klinis Virus Corona Wuhan (Covid 19)
- Batuk
- Hidung meler
- Tenggorokan Sakit
- Sakit Kepala
- Pilek
- Diare
- Demam
- Sesak napas (tingkat parah)
Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
dikutip dari aladokter.com
Virus Corona telah melumpuhkan kota Wuhan yang juga warganya diisolasi tidak boleh keluar dari kota tersebut. Pihak berwenang menjaga disetiap perbahtasan kota untuk menghindari penyebaran virus yang semakin parah dan bisa melumpuhkan negeri China. Dokter Li Wenliang, adalah dokter di RS Wuhan yang mengumumkan pertama kali adanya Virus Corona. Namun, informasi yang diberikan oleh beliau tidak diindahkan malahan dikatakan mengebarkan informasi yang bisa membuat gaduh.Tapi yang terjadi malah seperti ini virus corona sudah menyebar di Wuhan.
Diketahu pada tanggal 20 Januari 2020 Komisi Kesehatan China (NHC) menyatakan bahwa penyebaran virus corona wuhan bisa menular antara manusia. Dibulan Januari juga pemerintah China menghentikan segara tranportasi baik keluar maupun kedalam China. Pada 24 Januari Huanggang dan Ezhou, kota-kota yang berdekatan dengan Wuhan juga di karantina, disusul dengan beberapa kota lain di China. Karena mobilitas orang itu cepat dan virus ini dapat menular antar manusia antar menusia dan yang saya ketahui berdasarkan portal berita bahwa penularan virus ini melalui Droplet atau percikan air dari saluran pernapasan (mulut dan hidung) jika terkena (selanjurnya memegang hidung, mata, mulut) atau terhirup (mulut atau hidung) dapat tertular, maka penyebaran virus ini sangat tidak terkendali.
Karena banyak orang menamakan virus masih Virus Corona Wuhan dengan embel-embel kota Wuhan. Untuk menghilangkan diskriminasi terhadap suatu tempat maka WHO pada 12 Febuari 2020 menamakan virus ini sebagai COVID-19. Virus Covid-19 menyebar ke penjuru dunia. Semua negara dibuat pusing tujuh keliling dibuatnya. Bahkan ada beberapa negara (14/3/2020) yang melakukan Lockdown di negaranya sebut saja seperti China, Italia, Denmark, Filipina, Mongolia, Spanyol, Iran, Korea Utara dan Irlandia (dikutip dari cnnindonesia.com).
Virus Covid-19 ini tidak bisa dikatakan virus yang lemah bahkan bisa dikatakan mematikan. Karena banyak yang orang-orang yang terinfeksi virus ini meninggal dunia untuk presentasi kematiannya akan saya lampirkan dibawah. Tapi kebanyakan dari kematian tersebut adalah Lansia. Menurut saya ini terjadi karena mereka yang sudah memiliki penyakit seperti DM, Gagal Ginjal, dll dan ketika terinveksi virus akan memperparah keadaannya. Untuk tingkat kesembuhannya cukup tinggi kok tidak seburuk dengan kematiannya yaitu 51,338%. Sejauh ini China menjadi ranking pertama pada penyebaran virus 79.394 kasus dan kematian 2.838 orang (1/3/2020 sumber cnnindonesia.com). Dilanjutkan dengan Korea Selatan, Iran, dan yang sedang merebak (15/3/2020) adalah negara Italia.
Indonesia Dikunjungi Benda Asing
Sebelum berbicara Indonesia kita bicarakan dulu mengenai negara-negara tetangga kita. Tercatat negara tetangga kita seperti Singpura, Filipina, Malaysia, Autralia, dan Vietnam sudah melaporkan kasus positif virus corona. Aneh bin ajaib atau mungkin karena kekuatan leluhur (bercanda ya), Indonesia belum sama sekali melaporkan adanya kejadian orang yang terinfeksi virus corona. Alhasil semua orang bingung dari negara tetangga, WHO, dan saya sendiri sebagai warganya dibuat bingung. Pada ketika virus Covid sudah merebak ke berbagai negara dan penyebarannya bisa terjadi karena Droplet oleh orang yang sebenarnya terinfeksi virus Covid-19 (warga asing). Negara kita ini masih membuka seluash-luasnya pintu pariwisata dengan mempromosikan Diskon Besar-Besaran baik itu tempat wisata, tiket penerbangan, atau juga hotl-hotel. Ini membuat saya semakin berpikir apa pemerintah sangat takut jika ekonomi Indonesia terpuruk? Padahal ini bukan negara kita saja (kalau benar ada yang terinfeksi) yang akan berdampak terhadap ekonomi melainkan seluruh Dunia. Bahwa negara dikdaya Amerika Serikat, warga negaranya juga terinfeksi virus Covid-19.
Pertama Kali
Wisata asing (berwarga negara Jepang) baru pulang dari Indonesia ke Malaysia (dia ternyata tinggal disana). Sepulangnya dan mendarat di Indonesia, warga asing tersebut dinyatakan sebagai positif corona. DENG-DENG!. Saya langsung melihat pemerintah, kira-kira akan berkata apa ketika orang asing yang pernah mengunjungi Indonesia langsung positif. Ternyata pemerintah melakukan pemeriksaan jejak kejadian (itu bahasa saya). Atau dengan kata lain pemerintah memeriksa siapa saja yang telah melakukan kontak dengan warga asing tersebut. Setelah mengetahui semua orang yang suspec dikarantina atau diisoliasi. Hasilnya diketahui bahwa WNI POSITIF CORONA.
Orang terinfeksi virus Covid-19 adalah warna Depok. Diduga kuat warga asing tersebut berada di klub dansa. Setelah dari situ derah yang menjadi penyebaran berada di JakSel berdekatan dengan Depok. Setelah beberapa hari Pak Gubernur Anis Baswedan membuat peta sebaran virus Covid -19 di Jakarta.
Orang terinfeksi virus Covid-19 adalah warna Depok. Diduga kuat warga asing tersebut berada di klub dansa. Setelah dari situ derah yang menjadi penyebaran berada di JakSel berdekatan dengan Depok. Setelah beberapa hari Pak Gubernur Anis Baswedan membuat peta sebaran virus Covid -19 di Jakarta.
Semua Jadi Tanggal Merah
Karena merebaknya virus Covid-19 membuat liburan di hari Minggu jadi dirumah saja. Ada sih kejadian dimana 2 orang dikeluarga dengen jenis kelamin yang sama dengan santainya pergi ke Tanah Abang untuk belanja. Karena kesel jadi bikin blog ini aja deh, lumayan bikin lega dikit walau ketika nulis tentang 2 orang itu agak jengkel juga. Berada dirumah, membuat hiburannya hanya nulis blog ini dan nonton TV. Banyak kepala daerah melakukan public speaking mengatakan bahwa daerahnya akan mencoba untuk mengendalikan aktivitas mobile dari warganya. Kepala daerah tersebut mengumumkan meliburkan Sekolah dan Kerjaan (ASN / BUMN) sesaat atau bahasa mereka belajar dan kerja di rumah. Ini saya tidak tahu apa berlaku juga untuk pekerja swasta. Oh iya, Presiden sendiri juga mengumumkan untuk meliburkan sekolah dan kerja, tapi kerja itu maksudnya swasta juga atau hanya ASN dan BUMN?
Kalau begini saya kan tidak ragu lagi. Tapi yang menjadi masalahnya,Virus Corona sudah ada di Indonesia, apakah negara kita sudah siap? Kalau dikatakan siap / tidak siap, semua negara dan Indonesia pasti tidak siap dengan virus covid-19 ini. Namun apa yang sudah ada didepan mata harus kita hadapi secara bijak. Apa maksudnya bijak, semua anjuran dari Pemerindah baik itu Pusat datau Daerah kita dengarkan secara baik. Ikuti arahannya dan jangan megnindahkan perkataannya.
Virus Covid-19 ini benar-benar menjadi sejarah besar bagi saya pribadi. Mungkin saya menjadi orang yang beruntung atau tidak. Tapi dari blog ini akan menjadi catatan bagi saya pribadi, bahwa saya Windu Aji Prasetyo sedang berada dalam situasi DARURAT DUNIA akibat Virus Covid-19. Semoga catatan ini menjadi hal yang baik itu saya pribadi dan untuk pembaca sekalian. Mungkin banyak sekali outbound link diartikel ini. Itu semua dilakukan karena informasi yang saya berikan bersumber dari portal berita online yang menurut saya itu kredibel.
Salam dari saya dan do'akan Saya dan keluarga (belum menikah ya) tidak terinfeksi virus Covid-19 dan pembaca sekalian juga sama. Terima kasih,
Lampiran
Korban Meninggal Virus Covid-19
- 23 Januari: 8 kematian dilaporkan
- 24 Januari: 16 kematian dilaporkan
- 25 Januari: 15 kematian dilaporkan
- 26 Januari: 24 Kematiaan dilaporkan
- 27 Januari: 26 kematian dilaporkan
- 28 Januari 26 kematian dilaporkan
- 29 Januari: 38 kematian dilaporkan
- 30 Januari: 43 kematian dilaporkan
- 31 Januari: 46 kematian dilaporkan
- 1 Februari: 45 kematian dilaporkan
- 2 Februari: 57 kematian dilaporkan
- 3 Februari: 64 kematian dilaporkan
- 4 Februari: 65 kematian dilaporkan
- 5 Februari: 73 kematian dilaporkan
- 6 Februari: 73 kematian dilaporkan
- 7 Februari: 86 kematian dilaporkan
- 8 Februari: 89 kematian dilaporkan
- 9 Februari: 97 kematian dilaporkan
- 10 Februari: 108 kematian dilaporkan
- 11 Februari: 97 kematian dilaporkan
- 12 Februari: 242 kematian dilaporkan
Acara Keagamaan yang Terdampak
- Imlek di China 25 Febuari 2020
- Ibadah Umrah
- Paskah di Italia
- Perayaan Holi di India
- Ribuan peziarah Kristen yang ingin mengunjungi tempat-tempat suci di Yerusalem
Presentasi Kematian Covid-19
- Kematian Global : 3,67% (12/3/2020)
- Kematian di Australia : 2,38%
- Kematian di USA : 5%
- Kematian di KORSEL : 0,6%
- Kematian di Singapura : 0%
- Kematian di Malaysia : 0%
- Kematian di Brunei : 0%
- Kematian di Vietnam : 0%
- Kematian di Indonesia : 2,94%
0 komentar:
Post a Comment