Peran Dokter dan Perawat Pada Wabah COVID-19

/ Wednesday, March 25, 2020 /
Windu Aji Prasetyo - Baru beberapa minggu yang lalu saya menulis sebuah postingan tentang bencana alam (eh maksudnya dampak curah hujan tinggi dan drainase kota berantakan) danbenda asing. Ujian Banjir dan Virus Corona Wuhan / COVID-19. Di Indonesia bencana non alam yaitu COVID-19 masih mewabah disini dan orang yang positif dan meninggal meningkat secara bersama tapi tidak diikuti dengan orang yang sembuh dari virus ini. Virus Corona 2019 saat ini sudah mewabah di negara 186 negara di dunia (sumber detik.com) dan di negara Italia kondisinya masih sulit terkendali yang disebabkan oleh abainya masyarakat akan COVID-19. 

Tapi ada berita menyenangkan, yaitu daerah yang menjadi sumber awal COVID-19 ini yaitu di Wuhan Provinsi Hubei, pemerintah Cina menyebutkan bahwa tidak ada penemuan COVID-19 yang bertambah di masyarakatnya. Kegiatan masyarakatnya pun kini akan dipulihkan kembali oleh pemerintahnya. Ada lagi yang buat saya terharu bahkan sampai bulu kuduk merinding adalah para Dokter dan Perawat yang sudah menjadi Garda Terdepan untuk menyembuhkan dan merawat warga sudah diperbolehkan untuk meninggalkan kota Wuhan ke kota masing-masing dengan menggunakan bis-bis dan di kawal oleh polisi setempat ke airport. Sepanjang jalan ketika bis tersebut lewat dijalan raya dipinggiran jalan banyak warga yang memberikan ucapan terima kasih kepada para Dokter dan Perawat tersebut. Alhasil membuat suasana disana menjadi haru, penuh air mata yang berjatuhan. Mereka diagung-agungkan bak Pahlawan. YA MEREKA MEMANG PAHLAWAN.


Momen Haru di Wuhan

Hal tersebut tentu bukan karena hal yang remeh. Mereka sudah berjibaku untuk menyelamatkan warga. Sudah banyak waktu mereka terbuang, tenaga mereka terforsir, bahkan menahan rasa rindu kepada anak, istri, saudara, dan bahkan orang tua disana. Mereka tidak tega jika meninggalkan pasien, mereka tidak tega jika pulang malahan akan menularkan kepada orang rumah. Perjuangan mereka sangatlah mulia. Jika mereka beriman kepada Allah swt, semoga mereka diganjar pahala yang berkalilipat oleh Allah swt.

Sekarang tinggalah para Dokter dan Perawat di negara lain yang harus berjibaku untuk menyelamatkan warganya. Pemerintah bukanlah menjadi pahlawan disini, mereka hanya membuat peraturan untuk menekan perkembangan penyebaran COVID-19, dan memikirkan dampak sosial dan ekonomi. Di Indonesia sendiri Dokter dan Perawat memang ada tapi jika orang yang terinfeksi miningkat dalam jumlah banyak, maka Dokter dan Perawat pun tidak akan mampu untuk merawatnya karena tidak sebanding dengan jumlah orang yang terpapar. Akibat terburuknya yang sudah terjadi di Italia. Dokter akan memprioritaskan untuk penyelamatan, siapa yang memiliki tingkat keselamatan yang lebih tinggi (usia muda atau tidak ada penyakit lainnya selain COVID-19) maka akan diutamakan daripada mereka yang tingkat keselamatannya rendah (orang tua yang memiliki penyakit bawaan lainnya selain COVID-19).

dokter dan perawat pada Wabah COVID 19Tentu itu bukan hal yang menyenangkan untuk dilakukan. Bisa-bisa dalam waktu 1 bulan kita sudah kehilangan orang dirubah kita atau bahkan kita sendiri yang sudah tidak ada. Indonesia tidak boleh seperti negara Italia. Maka dari itu kesadaran masyarakat untuk berdiam dirumah seperti yang diperintahkan oleh Presiden agar #DiRumahAja tidak usah keluar jika tidak urgent. Kita bantu Dokter dan Perawat di RS. Biarkan mereka menangani pasien yang sudah terinfeksi sebelumnya kita tidak perlu membebaninya lagi dengan kita keluar atau berpergian keluar yang bisa berisiko terpapar COVID-19.

Saat ini saja Dokter dan Perawat di RS sudah mati-matian bahwa banyak yang telah gugur digaris depan tersebut. Jika pasien banyak dan Dokter dan Perawat kelelahan akibatnya imun lemah dan terkena COVID-19. Siapa lagi yang akan merawat dan menyembuhkan, amit-amit kalau Dokter dan Perawat gugur pula. Dokter dan Perawat di Indonesia sudah sering mengingatkan untuk #StayAtHome tidak usah keluar.

Ini bukan hanya tugas Dokter, Perawat, dan Pemerintah tapi ini tugas kita juga sebagai Warga Negara Indonesia. Musuh kita semua 1 yaitu COVID-19. Ini yang perlu kita lawan dengan cara apa? DISIPLIN UNTUK DIAM DIRUMAH AJA

Semoga kita bisa melalui wabah Pandemi ini dengan cepat dan tidak banyak korban agar bisa hidup seperti dulu atau bahkan peradaban kita bakalan lebih maju dari sebelumnya. Do'akan juga Dokter dan Perawat yang telah Gugur Di Medan Tugas, semoga mereka termasuk meninggal dalam syahid. AMIN.

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © 2010 Ruang Lingkup Goresan Kehidupan Anak Bangsa, All rights reserved
Design by DZignine. Powered by Blogger