Miss Failed

/ Wednesday, August 28, 2013 /
Miss Failed - Ini merupakan hal yang sangat berat bagi gua untuk melupakannya. Walau pun sudah melupakan hal tersebut namun ada saja yang memancing untuk memanggil lagi memori atau ingatan yang menyedihkan itu. Hal telah menghancurkan gua, entah sampai kapan gua akan melupakan hal tersebut. Namun rasanya sulit sekali karena ini sangat erat hubungannya dengan kepercayaan terhadap orang lain apalagi orang tersebut merupakan orang yang gua sayang.

Ini bukan membeicarakan tentang cewe atau pacar, tapi ini tentang kegagalan masuk PTN (Perguruan Tinggi Negeri). Kejadian ini telah membuat gua menjadi lemah, tak berdaya, dan tak memiliki upaya. 

Gua coba ikut ujian dari ujung sampai ujung atau dari hulu hingga hilir. Gua coba kerahkan segala kemampuan gua baik itu fisik dan juga psikis, namun apa daya gua selalu membaca tulisan "Maaf" pada layar monitor saat membuka pengumuman. Gua coba lakukan refresh dan gua coba cocokan kembali nomer peserta gua apa ada kesalahan pada saat gua memasukan nomer pendaftaran. Ternyata itu semua tidak ada gunanya kata-kata "Maaf" masih terlihat dan sampai sekarang itu menjadi tulisan yang gak pengen gua lihat kembali pada saat yang akan datang. 

Gua lihat banyak teman-teman gua yang gembira karena mereka diterima di PTN, padahal mereka tak lebih dari gua tentang kemampuan akademiknya. Gua selalu merenung saat gua mengenang kembali kejadian itu.

Kegagalan ini gua pikir bukanlah sebuah ketidak beruntungan atau hanyalah mereka yang diterima PTN adalah orang-orang yang beruntung, namun ini adalah kesalahan gua, ini adalah kebodohan gua yang selalu saja merasa puas dengan segalanya. Gua akan perbiki ini semua, tak ada lagi kata "Puas" dengan segala ilmu yang gua dapat.

Gua sangat yakin kepada Allah SWT bahwa, Ia telah merencanakan hal yang sangat baik bagi gua. Gua akan terus mencoba dan mengejar apa yang telah Allah SWT rencanakan walau pun gua sendiri gak tau apa yang telah Allah SWT rencanakan untuk gua.

Gua harap ini menjadi cambukkan gua, ini menjadi pelajaran yang sangat amat berharga. Gua gak mau kalau kejadian ini terulang kembali apalagi sampai harus menyakiti orang yang sangat gua cintai dan gua sayangi yaitu ibu dan bapak gua. Gua gak mau mereka patah hati, putus harapan terhadap gua.

Gua sangat berharap bisa menjadi kebanggan terhadap Ibu dan Bapak gua, kebanggan terhadap bangsa, dan terutama kebangga terhadap diri sendiri. Gua mau membuat sedikit saja goresan dalam hidup gua yang sangat berarti dan membanggakan untuk semua pihak. Insya Allah, gua akan bisa mewujudkannya "Man Jadda Wa Jada".

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © 2010 Ruang Lingkup Goresan Kehidupan Anak Bangsa, All rights reserved
Design by DZignine. Powered by Blogger